Mahasiswa PSPA Angkatan XII Fakultas Farmasi Lakukan Sosialisasi Pentingnya Kepatuhan Mengonsumsi Obat Anti Diabetes dan Obat Anti Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Labibia
Pengabdian Kepada Masyarakat, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Apoteker (PSPA) Angkatan Xll, Fakultas Farmasi Universitas Haluoleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) baru saja melaksanakan Sosialisasi Ke masyarakat Lanjut Usia (Lansia) tentang Pentingnya Kepatuhan Mengkonsumsi Obat dengan baik dan benar demi Kesehatan
Kegiatan sosialisasi terhadap masyarakat dipusatkan di Puskesmas Labibia, Kecamatan Mandonga Kota kendari, dengan mengangkat tema “Pentingnya Kepatuhan Mengonsumsi Obat anti diabetes dan obat antihipertensi pada Lansia”.
Kegiatan yang di lakukan oleh Mahasiswa PSPA yang beranggotakan Syiar Hubutama Hurunusu,S.Farm, Linda Srigustiana Buburanda,S.Farm, Wiwi Kartiwi,S.Farm.,M.Farm, Nuriasni.S.Farm, Yati Samsiah Purwitasari.S.Farm,
Kegiatan pengabdian Masyarakat ini dibawah bimbingan, Dosen Sabarudin, S. Farm., M.Si., Apt. Asma, S.Farm., M. Pharm. Sci., Apt serta Irvan Anwar, S. Farm., M.Si., Apt.
Saat di konfirmasi awak media, Minggu (27/10/2024) Wiwi Kartiwi menuturkan bahwa kegiatan sosialisasi yang di laksanakan ini tentunya sasaranmya kepada masyarakat untuk memberikan edukasi dan pengetahuan.
“Terkait pentingnya kesehatan dengan kepatuhan mengonsumsi obat anti diabetes dan antihipertensi pada masyarakat lanjut usia (Lansia) sehingga terhindar dari permasalahan efek samping obat jangka panjang yang akan ditimbulkan,” katanya.
Lebih lanjut, Salah Satu Mahasiswa PSPA Linda srigustiana mengatakan ada beberapa poin edukasi cara-cara meningkatkan kepatuhan :
1. Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya kepatuhan mencapai keberhasilan pengobatan.
2. Memberikan keyakinan pada pasien akan aktivitas obat dalam penyembuhan.
3. Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
4. Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus di lakukan demi keberhasilan pengobatan melalui telepon atau alat komunikasi lain
5. Adanya dukungan dari pihak keluarga,teman, dan orang sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.
6. Apabila obat yang digunakan dikonsumsi sehari sekali kemudian pemberian obat digunakan lebih dari satu kali dalam sehari mengakibatkan pasien sering lupa akibatnya menyebabkan tidak teratur minum obat.
Ditempat yang sama salah seorang Lansia, Taslina (55 Tahun) menuturkan masyarakat merasa terbantu dengan adanya sosialisasi Kepatuhan ini dan merasa informasi yang disampaikan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam minum obat,.
“Terimakasih Para apoteker atas bimbingannya sekarang kami jadi lebih paham bahwa dengan minum obat secara teratur dan benar sangat penting untuk kesehatan,” pungkasnya.